a. Sifat Fisis
Berbagai data fisis logam alkali diberikan dalam Tabel di atas. Seperti dapat dilihat pada tabel itu, kecenderungan sifat logam alkali sangat beraturan. Dari atas ke bawah, jari - jari atom, dan massa jenis (rapatan) bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih berkurang. Sementara itu, energi pingionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode (besaran yang menggambaran daya reduksi dalam larutan), dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium. Litium ternyata mempunyai potensial elektrode yang paling besar. Hal ini merupakan penyimpangan sebagaimana sering diperlihatkan oleh unsur - unsur periode kedua. Seperti pernah disebutkan, penyimpangan itu berkaitan dengan kecilnya volum atom unsur periode kedua tersebut.
b. Sifat Kimia
Logam alkali merupakan golongan yang paling reaktif. Kereaktifan meningkat dari atas ke bawah (dari litium ke fransium). Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energi ionisasinya yang rendah, sehingga mudah melepas elektron. hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan udah larut dalam air.
Reaksi - Reaksi Logam Alkali
1. Reaksi dengan Air
Semua logam alkali beraksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Litium beraksi agak pelan, sedangkan natrium berkasi hebat. kalium, rubidium, dan sesium meledak jika dimasukan ke dalam air.
2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)
(L = logam alkali)
Oleh karena itu reaksi itu sangat eksoterm, maka gas hydrogen yang terbentuk segera dibakar. 2. Reaksi dengan hydrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk hibrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s)
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida, peroksida atai superoksida.
4L(s) + O2(g) → 2L2O(s)
(L = logam alkali)
Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida. (L = logam alkali)
2Na(s) + O2(g) → Na2O2(s)
Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida dalam oksigen berlebihan.
L(s) + O2(g) → LO2(s)
(L = K, Rb, Cs)
Oleh karena itu sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen; maka logam alkali biasanya disimpan dalam cairan yang inert, misalnya minyak tanah (kerosin) atau dalam botol yang diisolasi. (L = K, Rb, Cs)
4. Reaksi dengan halogen
Logam alkali beraksi hebat dengan halogen membentuk garam halide.
2L(s) + X2 → 2LX(s)
Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala berwarna kuning khas logam natrium.Tags : kimia, penjelasan, oksigen, halogen, hydrogen, air, penjelasan tentang oksigen, penjelasan tentang halogen, penjelasan tentang oksigen,
penjelasan tentang halogen, reaksi logam alkali, reaksi, logam, alkali, penjelasan sifat fisis, penjelasan sifat kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Rules Comment / Aturan Komentar :
*Berkomentarlah dengan baik tanpa mengucapkan kata-kata yang tidak berkenan di hati para pengunjung blog ini dan admin.
*Komentar yang kurang baik akan di hapus tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Jika ada saran dan pendapat tentang pengembangan blog ini, anda bisa langsung menghubungi Admin via :
Email : louisleonardlengkey@gmail.com or louislengkey@yahoo.com
Facebook : https://www.facebook.com/LouisLeonardLengkey (Louis Leonard Lengkey)
"Bisa liat lecana facebook admin di sebelah kanan halaman blog ini."
Twitter : @Louis_Lengkey
BBM : 73CDE391
Line : louisleonardlengkey